Adanya pemangkasan produksi mobil Toyota membuat beberapa produk Toyota di Tiongkok ada yang terpaksa dikurangi bahkan ada yang untuk sementara benar-benar tidak bisa di produksi.
Autos.id – Penguncian wilayah atau Lockdown yang masih melanda wilayah Shangai, Tiongkok masih belum berakhir. Bahkan dampaknya meluas hingga ke sektor oromotif. Salah satu yang terdampak adalah Toyota yang terpaksa harus memangkas produksi mobil mereka di Tirai Bambu. Perakitan mobil-mobil Toyota di Tiongkok memang berada di Shanghai sehingga ikut terdampak lockdown tersebut.
Toyota sendiri akan memangkas produksi hingga puluhan ribu unit secara global dimana adasebagian produksi yang berasal dari pabrik perakitan di Shanghai, Tiongkok.
Toyota Frontlander
Pengurangan Produksi Karena Lockdown
Dalam rilis resmi Toyota Tiongkok pada Selasa (24/2/2022), mereka meminta maaf atas produksi mobil yang harus terpangkas karena Lockdown di Shangahi. “Kami memohon maaf karena kami kekurangan suku cadang dan beberapa part penting lainnya sehingga menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup besar baik untuk pelanggan, pemasok, serta pihak-pihak lainnya”, ujar pihak Toyota Tiongkok.
Berbicara mengenai target rencana produksi secara global, pihak Toyota menyebut pada awalnya menargetkan produksi hingga 850 ribu unit. Dari angka tersebut, sekitar 250 ribu unit diantaranya di produksi di Jepang dan sisa 600 ribu unit di produksi di luar Jepang seperti Tiongkok.
Kemudian untuk rencana produksi global rata-rata dari bulan Juni hingga Agustus, Toyota menargetkan bisa memproduksi hingga 850 ribu unit. Sehingga dalam periode penuh tahun fiskal 2023, Toyota berencana menargetkan produksi hingga 9,7 juta unit mobil secara global.
Toyota Crown SUV
Karena adanya Lockdown yang membuat terjadinya pemangkasan Produksi, Toyota Tiongkok menyebut beberapa produk terdampak dari kebijakan ini. Bahkan beberapa produk diantaranya terpaksa harus ditangguhkan produksi. Kurang lebih ada sekitar 16 lini produksi di 10 pabrik yang terpaksa menangguhkan produksi mobil mereka di Tiongkok selama bulan Mei hingga Juni mendatang.
Meskipun sedang berada situasi yang kurang baik, pihak Toyota akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengirimkan kendaraan yang sudah diproduksi ke para konsumen secepatnya. Mereka menyebut telah menyesuaikan rencana produksi sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini di Tiongkok dan berharap Lockdwon di Shanghai bisa segera berakhir.
