Jika Eropa sudah melangkah ke standar emisi Euro 6 untuk gas buang kendaraan bermotor, maka Indonesia sepertinya masih sulit berbuat hal yang sama.
Jakarta, Autos.id – Menghadapi geliat beberapa negara di dunia, terutama di Eropa yang sudah mulai melangkah ke standar emisi Euro 6 untuk gas buang kendaraan bermotor, sepertinya Indonesia masih jauh panggang dari api.
Ketika ditanya kesiapan Indonesia untuk melangkah ke standar emisi Euro 6, pemerintah dan Pertamina sepertinya saling menunggu untuk siapa bergerak lebih dulu.
Puput, dari Komisi Penghapusan Bensin Bertimbel mengungkapkan Indonesia punya kesempatan menggunakan momentum roadmap dengan boming Euro 4 di Asia, untuk melangkah lebih jauh dalam menyiapkan bahan bakar yang lebih baik bagi masyarakat.
“Indonesia punya kesempatan menggunakan momentum roadmap dengan boming Euro 4 di Asia, untuk melangkah lebih jauh dalam menyiapkan bahan bakar yang lebih baik”
“Kita memakai momentum roadmap dengan boming Euro 4 di Asia, mengapa kita tidak mencuri start menyiapkan Euro 6. Mudah-mudahan di tahun 2019, Pertamina bersama investor dari Rusia juga sudah memikirkan bahan bakar tak hanya Euro 4,” kata Puput dalam diskusi “Tantangan Menuju Euro 6” yang digelar Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) Indonesia di Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Sementara itu Tri Yus Widjajanto, perwakilan dari Pertamina menerangkan Pertamina sanggup menyiapkan bahan bakar dengan standar Euro lebih tinggi namun teknologinya harus disiapkan. Selain itu Pertamina masih menyesuaikan apa yang menjadi konsumsi masyarakat karena terkait keuntungan pasar.
“Pertamina bisa menuruti emisi Euro 6 namun di industri masih menerapkan Euro 2. Belum lagi untuk Euro 6 harus disiapkan teknologi mesin yang lebih maju dan proses emisinya tidak boleh ada Pb, Mn dan Fe,” jelasnya.
Kemudian Ketua FORWOT Indra Prabowo menyampaikan seharusnya ada suatu langkah maju dan bukan hanya wacana dari pemerintah untuk menerapkan standar Euro lebih tinggi agar Indonesia tidak jauh tertinggal dari negara-negara Eropa yang telah menggunakan Euro 6.
“Negara-negara di Eropa telah menerapkan standar emisi Euro 6, sementara Indonesia masih Euro 2 dan berwacana mengaplikasi Euro 4 pada 2018. Kami tak ingin Indonesia terus tertinggal. Di sini kita ingin mengetahui sesiap apakah Indonesia ke Euro 6,” ujar Indra.
Hal senada juga diamini Munawar Chalil, wartawan otomotif senior yang mengatakan Indonesia telah memulai industri otomotif sejak 1920 seharusnya telah menerapkan industri otomotif dengan yang lebih advance dibanding Filipina atau Thailand yang baru mulai tahun 1960-an. “Semuanya bergantung pada ketegasan dari Pemerintah untuk memaksa industri menerapkan teknologi lebih advanced,” kata Chalil.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.