Selalu bersinergi dengan tim yang terdiri dari pembalap, mobil dan juga mekanik
Sentul, Autos.id – Berawal dari turun di balapan One Make Race (OMR) BMW, BMWCCI JCRT (Jakarta Chapter Racing Team) akhirnya berinisiatif untuk turun di kelas lainnya dalam ISSOM yang berlangsung di Sirkuit Sentul, Bogor akhir pekan lalu. Ketiga kelas yang diikutinya, BMWCCI JCRT turun dalam 3 kelas yaitu OMR, STC (Super Touring Championship) dan ETCC 2000 Novice.
Novi Irawan, Manajer Tim BMWCCI JCRT menjelaskan, sejak menangani tim nya, ia selalu mempersiapkan skill pembalap dan juga mobil serta mekanik yang handal untuk mendapatkan hasil maksimal.
“Dalam menghadapi persiapan mengejar juara nasional (ETCC 2000 Novice) aku sudah mempersiapkanya secara maksimal, baik dari pembalap dan juga mekaniknya untuk mempersiapkan mobil. Namun, kendala yang sering kita hadapi di lintasan juga tidak bisa diprediksikan, apakah ada insiden maupun masalah pada mobil hingga tidak bisa menyelesaikan finish,” tukasnya.
Lebih lanjut, Irawan sapaan akrabnya menjelaskan, pada seri kelima ini salah satu pembalapnya berhasil naik podium pertama di ETCC 2000 Novice yaitu Lucky Azis. Selain itu juga, Irawan juga menjabat sebagai Manajer Tim Lockdown Daddy Racing Team (LDR Team) yang mengikuti balapan ETCC 3000 Novice dan Master.
Irwan mengaku, dalam menjaga hubungan baik dengan tim, sudah saling bersinergi antara tim manajer dengan pembalap dan juga mekanik. Dirinya selalu melihat dan memperlajari dari ETCC seri pertama hingga kelima ini, apa saja kendala-kendala yang dihadapi saat turun di lintasan. Dan coba untuk memperbaiki dan menyelesaikannya.
“Sebagai contoh, salah satu pembalap kita hampir menyentuh bracket time yang telah ditentukan, kalau kita melewati bracket time otomatis akan dilempar ke kelas yang lebih tinggi. Ini yang kita jaga, bila pembalap hampir menyentuh bracket time, kita sarankan untuk ubah strategi dengan cara cooling down,” imbuhnya.
Menyinggung soal ETCC, Irawan mengungkapkan, sejak awal terbentuk, dirinya sempat berkecimpung di ETCC meskipun bukan sebagai pembalap. Dari tahun ke tahun, ia lihat semakin baik perkembangannya, baik dari regulasinya maupun safetynya.
“Hanya saja saat ini start ETCC baik 2000 dan 3000 harus digabung, ini mungkin yang menyulitkan pembalap yang turun di ETCC 2000, karena ETCC 3000 lebih kencang larinya, kita berusaha agar tidak over lap terlalu banyak oleh pembalap ETCC 3000,” pungkasnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.