Mitsubishi berencana meluncurkan 4 model platform mobil. 2 platform untuk pasar Asia Tenggara, 2 platform lainnya merupakan hasil kerjasama dengan Nissan.
Autos.id – Baru-baru ini, Mitsubishi membantah laporan yang mengatakan bahwa mereka akan stop pengembangan platform mobil untuk pasar Jepang dan hanya menjual mobil rebadge dari Nissan. Situs Nikkei Asia mengkalim bahwa Mitsubishi akan membuat suatu langkah untuk menurunkan biaya pengembangan dan mengurangi kerugian karena investasi mereka ke mobil listrik. Mitsubishi sendiri membantah hal tersebut seperti yang diposting secara online tak lama setelah Nikkei Asia membocorkan hal tersebut.
“Pada edisi pagi surat kabar Nihoi Keizah Shimbun pada 14 September yang lalu, dilaporkan bahwa kami berbagi sasis mobil penumpang domestic dengan Nissan Motor dan menghentikan pengembangan untuk pasar domestic Jepang.” Kata Mitsubishi seperti yang dikutip dari Carscoops.
Mitsubishi juga menambahkan bahwa mereka saat ini sedang merencanakan untuk meluncurkan kendaraaan untuk pasar domestik Jepang yang mewujudkan karakter dan identitas Mitsubishi itu sendiri. Mitsubishi juga mengatakan bahwa mereka akan mempromosikan standarisasi dan efisiensi dari penggunaan platform dalam kerangka aliansi dan terbuka untuk produk Nissan.
Menurut laporan Nikkei, Mitsubishi rencananya hanya akan memiliki 4 platform mobil pada Maret 2026 atau turun dari 8 platform yang dimilikinya saat ini. Dengan rincian 2 platform mobil untuk pasar Asia Tenggara, seta 2 platform lainnya yang nantinya akan dikembangkan bersama Nissan.
Akan Berfokus Pada Pasar Yang Kuat
Mitsubushi yang dijual di Jepang akan menggunakan basis platform yang akan dikembangkan dari Nissan baik dari sisi, eksterior, interior, maupun dari segi drivetrain. Ini merupakan sebuah langkah strategis yang akan diambil, terlebih untuk pasar mobil elektrifikasi yang melonjak dan semakin banyaknya produsen mobil yang mulai berlomba-lomba memproduksi mobil elektrifikasi.
Sebelumnya, Mitsubishi berencana akan menghentikan pengenalan model-model mobil baru mereka di Eropa berusaha untuk memangkas kerugian sebesar 20%. Tetapi laporan terbaru pada Maret 2021 lalu mengatakan bahwa kehadiran mereka di pasar Eropa akan dipertahankan dengan 2 model baru dengan basis Renault yang masih dalam 1 aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi pada tahun 2023 nanti.
Seperti yang sudah banyak diketahui bahwa Nissan telah membeli saham 34% Mitsubishi yang sedang mengalami krisis keuangan pada 2016 sehingga terbentuklah aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi dimana Renault sudah ikut bergabung pada aliansi Nissan pada 2014 lalu. Namun sejak aliansi 3 brand yang sudah berdiri ini mengalami hambatan dan tantangan selama kurang lebih 2 tahun fiskal terakhir.
Salah satunya adalah berujung pada restrukturisasi skala besar yang sudah diumumkan pada pertengahan tahun 2020 lalu. Pada restrukturisasi tersebut, proposal tersebut akan melihat anggota aliansi yang fokus pada pasar terkuat mereka dan keluar dari pasar yang dianggap lemah dan tidak memberikan profit yang maksimal. Kemudian beberapa model mobil yang pernah populer dimasa lalu seperti Mitsubishi Lancer, maupun Pajero Supwer Exceed yang sudah melegenda dibanyak petrol head inipun harus mengakhir hayat mereka. Menarik untuk melihat bagaimana Mitsubishi dan juga produsen 1 aliansinya pada beberapa tahun mendatang dalam menghadapi persaingan industry otomotif yang cukup sengit ini.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.