Walaupun baru pertama kali tampil di ETCC 2000 Tahun 2021 Seri Kedua dan mobilnya mengalami kendala, Fajar berhasil mencapai garis finish
Bogor, Autos.id – Terkendala dengan trouble pada kuda besinya, dan tampil dengan mobil yang kurang maksimal, bukanlah suatu hambatan yang berarti bagi Fajar Tribowo asal Ngawi yang tampil di Kelas Novice ETCC 2000. Dirinya berhasil mencapai garis finish dengan susah payah, yang juga menjadi targetnya baginya sebelum terjun di Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu (13/6) lalu.
Bahkan, sehari sebelum mengikuti kualifikasi, pada sesi latihan (Jumat, 11/6), BMW E323 miliknya sudah mengalami trouble pada master koplingnya.
“Setelah berhasil diperbaiki, saat kualifikasi (Sabtu, 12/6) mobil kembali mengalami masalah pada master koplingnya, sehingga saya tidak bisa memindahkan perseneling. Kemudian langsung diperbaiki, dan selesai pada hari Minggu (13/6) pagi, beberapa saat sebelum dilakukan start,” imbuh ayah tiga orang anak ini.
Bahkan pada saat balapan, Fajar juga terkena hukuman penalty 10 detik dari panitia, pasalnya sebelum melakukan start kedatangan tamu Ketua IMI Pusat, Bambang Soesatyo yang juga menjabat sebagai Ketua MPR, dan ternyata ada jeda waktu untuk melakukan foto session. “Jujur saja, saya belum mempersiapkan non insiden tersebut dan hanya mempersiapkan diri untuk melakukan start normal saja,” jelasnya.
Dan ternyata, setelah melakukan session foto, para pembalap kembali ke lintasan sirkuit, untuk line up start. Tetapi startnya yang dilakukan kali ini tidak seperti biasanya yang dilakukan dari posisi diam. Tetapi start dimulai oleh SC (Safety Car) yang dilakukan saat mobil berjalan setelah melakukan warming lap 2x. Fajar, sedikit misunderstanding, dirinya berpikir warming lap hanya dilakukan satu kali saja, dan pada lap kedua sudah dimulai balapannya.
“Pada warming lap kedua saya menyalip pembalap yang didepan, karena saya piker balapan sudah dimulai, namun ternyata warming lap dilakukan dua putaran. Karena telah menyalip pembalap saat masih warming lap, saya terkena hukuman 10 detik,” ungkapnya.
Dirinya mengaku, sebelumnya sudah pernah belajar start yang dimulai oleh SC, tetapi balapan kali ini, bagi sayanya cukup ribet dan belum pernah mengalaminya. Padahal dirinya sudah memahami peraturan tentang SC ini secara teori, namun baru kali inilah Fajar memahaminya secara praktek.
“Kedepannya, saya akan tetap konsisten di balapan ETCC ini kebetulan saya berangkat untuk membesarkan nama chapter, BMWCCI Chapter Madiun dan menjadi ketuanya. Agar para anggotanya bisa mengenal dunia balap dan nantinya bila ada membernya yang ingin terjun di balapan ETCC, saya siap untuk membantu dan menjadi mentor bagi mereka,” tambahnya.
Dipilihnya ETCC sebagai balapan perdananya, Fajar mengaku biaya pendaftaran di ETCC sangat terjangkau disbanding balap lainnya di ISSOM ini. Selain itu juga, pilihan mesin untuk mobil-mobil Eropa cukup banyak dan biaya untuk untuk membangun mobil balap ETCC tidak membutuhkan biaya yang besar
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.