GT Radial mencatat kenaikan penjualan 11% pada quartal pertama 2016 dibanding periode yang sama tahun 2016.
Jakarta, Autos.id – PT Gajah Tunggal Tbk mencatat penjualan bersih sebesar Rp 3,439 miliar pada quartal pertama 2016. Catatan ini meningkat 11% dibanding penjualan quartal 1 tahun 2015 yang mencapai Rp 3.075 miliar.
Capaian penjualan GT Radial ini mendapat kontribusi dari ban radial untuk mobil penumpang, ban kendaraan komersial dan ban sepeda motor. Penjualan ekspor perusahaan ban dalam negeri ini menjadi kontributor terbesar dengan pertumbuhan 16% dibanding pencapaian dengan periode yang sama tahun lalu.
Catharina Widjaja, General Manager Marketing and Retail Business PT Gajah Tunggal Tbk menjelaskan pasar ban pengganti (replacement) dalam negeri mulai pulih dari kinerja penjualan yang lesu pada periode quartal 1 tahun 2015 sehingga mampu mendongkrak pasar.
“Penjualan ekspor perusahaan ban dalam negeri ini menjadi kontributor terbesar dengan pertumbuhan 16% dibanding pencapaian dengan periode yang sama tahun lalu”
“Kita memang sejak awal fokus dipasar replacement karena menjadi kontributor terbesar. Saat ini pasar replacement telah pulih dan tumbuh sebesar 13,1%,” kata Catharina di Jakarta.
Lebih lanjut Catharina menjelaskan, margin laba kotor perusahaan GT Radial bertumbuh dari 17% di quartal 1 tahun 2015 menjadi 23,9% di quartal 1 tahun 2016 didukung turunnya harga bahan baku. Hal lain yang mendukung adalah rasio beban usaha terhadap penjualan yang tetap stabil dari tahun ke tahun, sehingga margin usaha bertumbuh dari 6,0% di quartal 1 tahun 2015 menjadi 11,9% diquartal 1 tahun 2016.
Dengan semua dukungan positif dari pasar dan bahan baku perusahaan menghasilkan margin EBIDTA sebesar 16,8% di quartal 1 tahun 2016 dibanding dengan capaian 11,1% di quartal yang sama tahun 2015, dengan catatan EBIDTA masing masing Rp 579 miliar dibanding Rp 314 miliar ditahun 2015.
Tahun 2016 quartal 1 ini, perusahaan GT Radial mampu membukukan laba bersih Rp 338 miliar, naik signifikan dibanding catatan quartal 1 tahun 2015 yang mencatat kerugian bersih sebesar Rp 290 miliar karena rupiah yang terapresiasi terhadap dolar AS pada periode tersebut.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.