Penjualan industri otomotif belum juga bangkit selama pandemi covid-19
Jakarta, Autos.id – Kondisi perekonomian Indonesia di tengah pandemi yang melemah berdampak terhadap penjualan industri otomotif sehingga menyebabkan kontrasi yang cukup dalam baik sepeda motor maupun mobil. Terlihat dari penjualan industri mobil baru ritel tercatat turun sebesar 46% y/y menjadi 407 ribu unit di bulan September 2020. Secara keseluruhan penurunan terbesar didominasi segmen mobil baru penumpang sebesar 48%y/y menjadi 304 ribu unit, diikuti segmen mobil baru komersial turun 41% y/y menjadi 103 ribu unit.
Sementara itu, penjualan industri sepeda motor baru ritel mencatatkan penurunan sebesar 40% menjadi 2,9 juta unit di sepanjang Januari hingga September 2020.
Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira Finance dalam press conference secara virtual mengungkapkan, penyaluran pembiayaan baru perusahaan tercatat sejumlah Rp 13,3 triliun di September 2020 atau turun sebesar 53% dibandingkan periode sama tahun lalu. Penurunan penyaluran pembiayaan baru ini sejalan dengan lemahnya kinerja penjualan industri otomotif akibat kontraksi ekonomi dalam enam bulan terakhir. “Dengan demikian total piutang yang kami kelola mengalami penurunan sebesar 14% y/y menjadi Rp 46,1 triliun hingga akhir September 2020.” paparnya.
Bahkan secara keseluruhan, lanjut Hafid, perusahaan telah menyalurkan pembiayaan baru sepeda motor sebesar Rp 6,0 triliun yang terdiri dari pembiayaan untuk sepeda motor baru sejumlah Rp 4,9 triliun dan sepeda motor bekas sebesar Rp 1,1 triliun di 9M20. “Penyaluran pembiayaan mobil sebesar 4,9 triliun yang terdiri dari pembiayaan mobil baru sebesar Rp 2,9 triliun dan Rp 2,0 triliun adalah pembiayaan mobil bekas. Sementara itu penyaluran pembiayaan non-automotive tercatat sebesar Rp 2,4 triliun hingga akhir September 2020,” terangya.
Walaupun sektor otomotif mengalami penurunan, namun pembiayaan di sektor lainnya di sepanjang sembilan bulan terakhir Adira Finance mencatatkan laba bersih sebesar Rp 814 miliar atau turun sebesar 42,6% dibandingkan periode sama tahun 2019. rasio ROA dan ROE masing-masing tercatat sebesar3,3% dan 14,3%.
“Kami juga juga memberikan bantuan kepada konsumen yang terkena dampak langsung Pandemi Covid-19 berupa program restrukturisasi kredit sesuai dengan arahan regulator. Hingga 30 September 2020, Adira Finance telah memberikan program restrukturisasi kepada konsumen sebanyak 812 ribu kontrak atau senilai Rp 18,6 triliun,” pungkasnya.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.