Last updated on 14 Desember, 2018
Hari ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meresmikan Green Energy Station (GES) PT Pertamina (Persero) sebagai sarana pengisian daya untuk kendaraan listrik yang akan menjadi kendaraan di masa depan.
Jakarta, Autos.id – GES menjadi upaya Pertamina dalam menjawab tantangan perkembangan industri energi, sekaligus mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan yang juga tengah digenjot oleh Kementerian ESDM.
“Kami mengucapkan selamat atas inisiatif baru dari Pertamina untuk menerapkan energi baru terbarukan di kegiatan usaha pertamina. Diharapkan ke depan seluruh SPBU Pertamina juga bisa menggunakan solar panel untuk penerangan,” jelas Menteri Jonan pada pembukaan Peluncuran GES di SPBU COCO Pertamina 31.12.902 yang terletak di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Jonan menjelaskan, beralihnya dunia otomotif global dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Electric Vehicles (EV), diprediksi akan mengakibatkan pengisian baterai kendaran jenis PHEV dan EV akan menjadi substitusi bagi pengisian fuel (bahan bakar minyak/BBM) kendaraan yang saat ini merupakan bisnis Pertamina.
Di masa mendatang, Menteri ESDM mengungkapkan bahwa di masa depan, mobil listrik dengan energi yang lebih ramah lingkungan akan bersaing dengan kendaraan combustion engine.
“Pertamina siap menghadapi disruption business dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak kearah kendaran listrik. Pertamina akan menghadirkan fasilitas pengisian listrik untuk kendaraan listrik dalam rangka mengembangan Ekosistem Bisnis Kendaraan Listrik kedepan,” ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.
Nicke menjelaskan, konsep utama GES memiliki 3 konsep. Konsep pertama adalah Green yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area SPBU yang dimiliki. Kedua, Konsep Future yang memiliki EV Charging Station. ketiga, Konsep Digital yaitu MyPertamina yang menjadikan pembayaran di SPBU cashless serta adanya self-service.
“Kedepan GES diproyeksikan akan menjadi tempat untuk pengisian baterai EV serta tempat untuk swapping baterai yang didedikasikan untuk sepeda motor listrik kecil,” tambah Nicke Widyawati.
Saat ini pilot project GES telah hadir menjawab tantangan tersebut. Di SPBU ini telah terpasang sebanyak empat unit charging station di mana dua di antaranya merupakan tipe fast charging yang mampu mengisi penuh baterai kendaraan listrik dalam waktu kurang dari 15 menit, dan dua unit lagi merupakan tipe normal charging.
Dalam pengembangan konsep tersebut, Pertamina mendapatkan dukungan penuh dari berbagai sektor mulai dari Pemerintah melalui Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, serta sinergi BUMN dengan Telkom dan PLN, Lembaga Pendidikan melalui UI, dan pelaku bisnis kendaraan listrik BMW, Toyota, Mitsubishi, dan Gesits serta pelaku bisnis charging station Bosch.
Harapannya, GES dapat meningkatkan kualitas pelayanan ritel Pertamina melalui sistem yang cepat dan handal. Kecepatan tersebut didukung dengan sistem digitalisasi SPBU melalui standarisasi POS System dan cashless payment melalui MyPertamina.
Pertamina juga telah bersinergi dengan Telkom dalam menghadirkan konsep cashless payment MyPertamina dan dashboard monitoring system untuk mempermudah Management maupun stakeholder terkait untuk memantau secara langsung penjualan yang terjadi di setiap titik SPBU.
Pada SPBU GES nantinya juga akan disediakan fasilitas swapping battery untuk menjawab kebutuhan motor listrik. Saat ini Pertamina telah bekerjasama dengan GESITS untuk pengembangan motor listrik.
Baca juga: Pertamina Siap Menjadi Produsen Lithium Battery di Indonesia
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.