Last updated on 1 Maret, 2024
Merawat mobil transmisi matik sebenarnya mudah, karena semua tergantung pada bagaimana kebiasaan Kawan Autos mengemudikan mobil itu sendiri.
Jakarta, Autos.id – Mempunyai mobil transmisi matik kini sudah umum. Bahkan dikota-kota besar seperti Jakarta, mobil matik lebih dipilih ketimbang mobil bertransmisi manual. Lalu bagaimana perawatan mobil bertransmisi otomatis ini?
Chinto Adiputera, Supervisor Business Area Sales Department Shop and Drive menyatakan kalau mobil transmisi matik banyak dipilih karena tiga alasan. Pertama karena nyaman untuk dipakai di tengah kemacetan kota-kota besar. “Kemudian mobil matik juga sederhana tinggal gas saja gak usah injak kopling. Mobil matik juga terlihat lebih modern dibanding mobil manual,” kata nya di Jakarta, Selasa (20/03/2018).
“Terkadang pemilik mobil tidak mengetahui ada oli transmisi, sehingga mereka tidak pernah mengganti oli transmisi”
Tetapi ada persepsi kalau mobil matik identik dengan perawatan yang lebih mahal. “Jadi sebenarnya bagaimana merawat mobil matik biar gak mahal?” kata Chinto. Ia pun membeberkan bagaimana cara merawat mobil bertransmisi otomatis.
Pertama, cek berkala oli transmisi. “Terkadang pemilik mobil tidak mengetahui ada oli transmisi, sehingga mereka tidak pernah mengganti oli transmisi,” lanjut Chinto. Untuk mengecek kondisi oli transmisi di mobil bertransmisi otomatis caranya, parkir di tempat yang rata, pastikam kondisi mesin hidup, lihat level oli pada stik oli untuk disesuaikan dengan standar pad abuku manual setiap pemilik mobil.
Kedua, jangan lalai ganti oli tranmisi. Ganti oli transmisi sesuai yang dianjutkan pada buku manual mobil Kawan Autos. Ada yang per 80.000 km ada yang sampai 100.000 km. Tapi sebaiknya ganti lebih cepat dari yang disarankan. Karena kenyataannya kondisi jalan raya kini lebih banyak macet dan udara panas sehingga mesin bekerja lebih keras. “Kami di Shop and Drive menyarankan ganti di 20.000 km dan kuras tiap 40.000 km. Karena kalau ganti saja ada sisa-sisa oli yang masih tersimpan di gearbox,” papar pria berkacamata itu.
Ketiga, perhatikan perpindahan gigi. Jangan pindahkan posisi gigi dari “D” ke “N” atau “P” sampai mobil benar benar berhenti. Kalau lagi macet atau lampu merah jangan posisikan gigi di D dan injak rem, tetapi pindahkan ke N sehingga kampas rem bisa lebih awet.
Simak artikel tentang Girboks Lainnya
Keempat, bagaimana kalau mobil matik mogok di jalan, apakah boleh didorong? Boleh asal jaraknya dekat dan pindahkan transmisi ke posisi N. Tapi kalau harus di derek, lebih baik pakai derek gendong. Tapi kalau harus ditarik maka dilihat dulu mobilnya penggerak depan atau belakang. Kalau mobil penggerak depan maka yang ditarik roda depan. Sebaliknya kalau penggerak roda belakamg maka yang ditarik dari roda belakang.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.