Recall Honda Odyssey dan Honda Accord terjadi di Malaysia akibat ada masalah pada sensor baterai dan komponen di spion. Lalu bagaimana dengan di Indonesia ?
Kuala Lumpur, Autos.id – Honda Malaysia telah mengumumkan recall (penarikan kembali) untuk model Odyssey dan Accord. Alasannya karena ada masalah pada sensor baterai dan komponen di spion.
Sensor baterai ini bermasalah karena ada kesalahan pada Printed Circuit Board (PCB) saat proses produksi. Hal ini dapat menyebabkan korsleting listrik pada sensor tersebut yang kemudian memungkinkan asap keluar dari kap mesin atau dalam kasus terburuk, terjadi kebakaran.
“Sensor baterai ini bermasalah karena ada kesalahan pada Printed Circuit Board (PCB) saat proses produksi. Hal ini dapat menyebabkan korsleting listrik pada sensor tersebut yang kemudian memungkinkan asap keluar dari kap mesin”
Sementara untuk komponen di spion luar adalah karena adanya masalah pada motor retract di kaca sipon. Keadaan ini bisa mengakibatkan spion luar terlipat sendiri ketika mobil berjalan.
Untuk masalah spion luar, menuntut dilakukannya recall Honda Odyssey produksi 2014 hingga 2017 yang melibatkan 971 unit Odyssey. Selain itu kasus ini juga mengakibatkan 27.912 unit Honda Accord produksi 2013 – 2016 dituntut untuk melakukan perbaikan di bengkel resmi Honda.
Sementara untuk kasus sensor baterai hanya melibatkan 20.233 unit Honda Accord yang diproduksi antara tahun 2013 sampai 2016. Artinya total ada 49.116 unit mobil yang terlibat dalam recall Honda Odyssey dan Accord kali ini.
Semua konsumen mobil yang terdeteksi terkena masalah di persilahkan datang ke dealer resmi Honda untuk dilakukan perbaikan secara gratis.
Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Kedua mobil ini juga dipasarkan di dalam negeri. Namun sampai saat ini belum ada informasi resmi dari PT Honda Prospect Motor (HPM) mengenai pengumuman recall Honda Odyssey dan Accord di Indonesia.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.