Last updated on 7 Desember, 2024
Sentul, Autos.id – Setelah belasan tahun balapan di Sirkuit Sentul, Bogor, akhirnya Muhammad Ibrahim Budidana memilih ETCC sebagai labuhan balap terakhirnya. Turun perdana di tahun 2023, Ibrahim menjajal di kelas ETCC 2000 Novice. Berbekal kemampuan di lintasan balap, tampil pertama di ETCC 2000 Novice, langsung menjadi juara umum.
Dipilih ETCC, karena menurut karyawan swasta ini lebih kompetitif dan mobil lebih kencang saat melaju di Sirkuit Sentul dibandingkan kelas yang pernah diikuti sebelumnya. Hal inilah yang membuat dirinya tertantang untuk mencobanya.
Dengan gelar juara umum ETCC 2000 Novice di tahun 2023, Ibrahim otomatis langsung naik kelas yaitu ETCC 2000 Master. Di kelas ini pun Ibrahim juga berhasil merengkuh juara umum, meski diakuinya gelar yang disandangnya ini tidak mudah dan penuh dengan perjuangan.
“Perjalanan menuju juara umum ETCC 2000 Master ini terbilang tidak mulus, karena pada awal balapan seri pertama, mobil sedikit mengalami kendala, meski akhirnya bisa mencapai garis finish. Dari total enam seri yang harus dijalani, saya hanya bisa berlaga di 4 seri saja. Tetapi Alhamdulillah, hingga seri keenam atau terakhir, poin saya masih yang tertinggi dibandingkan pembalap-pembalap lainnya di kelas yang sama,” terang Ibrahim yang juga seorang ayah dari pembalap ETCC 3000 Master, Ekadana.
Dengan gelar juara umum ETCC 2000 Master yang diraihnya tahun ini (2024), tahun depan (2025) Ibrahim dipastikan harus naik kelas lagi yaitu ETCC 2000 Pro. Untuk persiapannya naik kelas nanti, Ibrahim berencana akan meng-update mobilnya saat ini.
“Diantaranya akan mengganti mesin yang digunakan saat ini mengadopsi sistem karburator, rencananya tahun depan rencananya akan menggunakan sistem injeksi. Dengan tujuan meningkatkan tenaga dan juga kecepatan,” jelas Ibrahim yang mengaku tidak akan mengganti mobilnya saat ini yaitu Mercedes 190E yang sudah menyatu dengan dirinya.
Dengan gelar juara ETCC 2000 Master ini, Ibrahim menyayangkan tidak adanya uang hadiah uang tunai, selain piala yang diberikan. “Diharapkan untuk balapan berikutnya disediakan hadiah uang tunai, tidak terlalu besar juga tidak apa-apa. Dengan hadiah uang tunai yang diberikan, para pembalap seperti diberikan apresiasi dan kebanggaan tersendiri,” tutup pria yang gemar bermain golf tersebut.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.