Sama seperti komponen mobil lainnya, rem juga bisa mengalami masalah yang dapat membuat kinerjanya jadi menurun. Salah satu indikasi adanya masalah pada rem mobil adalah munculnya bunyi saat rem diinjak. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui sumber penyebab rem mobil yang berdecit.
Jakarta, Autos.id – Selain tidak nyaman didengar, adanya suara yang keluar saat kita mengerem juga merupakan pertanda bahwa komponen ini sudah dalam kondisi yang tidak optimal. Jika dibiarkan, maka ini bisa mencelakakan Anda dan banyak orang.
Dengan munculnya suara dan menurunnya kinerja rem, maka sudah pasti ada bagian yang menjadi sumber dari munculnya masalah pada komponen itu. Jika sudah begini, tentu saja kita harus segera mencari tahu sumber yang menimbulkan adanya bunyi saat kita menginjak rem.
Bila rem berbunyi saat diinjak, itu bisa menandakan kalau kampas rem sudah habis. Gejala ini muncul karena brake wear indicator pada kampas rem, mengalami gesekan dengan disc brake, sehingga menimbulkan bunyi. Tapi jika bunyi berdecit muncul namun ketebalan kampas rem masih baik, bisa jadi kampas rem yang digunakan memiliki kualitas yang kurang bagus.
Kemungkinan lainnya adalah, bisa saja rem yang berbunyi menunjukan ada banyak kotoran pada permukaan kampas rem. Kotoran berupa debu ini bisa terjepit antara disc dengan kampas, sehingga menimbulkan bunyi. Dari ketiga masalah yang disebut tadi, dapat disimpulkan kalau masalah grinding noise pada rem mobil ini, rata-rata disebabkan pada sektor aktuator rem.
Namun selain hal-hal tadi, beberapa partikel berikut ini juga bisa menimbulkan bunyi-bunyi aneh pada sistem rem. Yang pertama adalah percikan air. Memang, air memiliki sifat membersihkan. Tapi pada sistem pengereman mobil, air bisa menimbulkan bunyi decitan saat dilakukan pengereman.
Bunyi tersebut akan hilang ketika air yang nempel di peranti rem mengering. Selanjutnya, tetesan oli. Oli tidak hanya mengganggu proses pengereman, tapi juga bisa menimbulkan bunyi. Sebab, oli menyebabkan gesekan antara kanvas dengan disc brake jadi licin, sehingga hasilnya berupa suara yang cukup nyaring saat kita injak pedal rem.
Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat membuat kempuan pengereman jadi kurang pakem. Debu atau kotoran pada permukaan disc brake, juga bisa menimbulkan bunyi. Sebab, debu akan menghalangi permukaan brake pad mencengkram disc secara sempurna, yang ada malah muncul grinding noise.
Masalah ini sering terjadi pada sistem rem tromol yang memiliki desain tertutup. Debu ini bisa berasal dari polusi udara (debu jalan), atau dari serbuk kampas rem yang terkikis. Kalau Anda mendengar bunyi aneh di dalam kabin ketika pedal rem diinjak, bisa jadi sumber bunyi dari engsel pedal rem yang kurang pelumasan.
Berbagai penyebab di atas bisa dihindari dengan melakukan perawatan sistem pengereman secara rutin. Disarankan setiap melakukan servis berkala ke bengkel langganan, minta pada mekaniknya untuk memeriksa sistem remnya juga. Tapi, bila Anda ingin melakukan perawatan rem sendiri di rumah, langkah-langkahnya seperti berikut ini.
Setelah roda ditanggalkan, lepas brake pad dari kalipernya, lalu bersihkan menggunakan cairan brake cleaner. Cairan ini sanggup membilas air serta oli dari permukaan pad rem. Semprot juga disc brake dengan brake cleaner, agar terbebas dari debu dan oli.
Jika bunyi muncul karena terkena air hujan, segera bilas kampas rem berikut disc atau teromolnya, menggunakan air bersih yang memiliki Ph netral. Lalu jika mendapatai permukaan kampas rem terlalu licin, amplas menggunakan amplas kasar. Pengamplasan ini bertujuan untuk membuat permukaan brake pad jadi lebih kasar, sehingga tidak menimbulkan slip saat direm. Apabila bunyi masih berlanjut, ganti kampas rem sesuai standar mobil Anda.
Baca juga: Kenali Lebih Dalam Plus Minus Transmisi CVT
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.