Maverick Vinales mengatakan ia telah meminta agar motor Yamaha MotoGP 2019 dibuat lebih kecil, karena ia merasa M1 yang ada terlalu besar untuknya.
Spanyol, autos.id – Dalam dua musim pertamanya sebagai pembalap Yamaha, Vinales telah mengendarai motor yang dirancang terutama di sekitar kerangka rekan satu timnya Valentino Rossi, yang jauh lebih tinggi darinya.
Dengan tinggi 180cm (5’11”), Rossi adalah salah satu pembalap tertinggi di grid MotoGP saat ini, berbeda dengan Vinales yang hanya memiliki tinggi 165 cm (5’5”).
Sekarang Vinales, yang terikat kontrak di Yamaha hingga akhir 2020, telah meminta marque Iwata untuk memberinya motor yang lebih cocok untuk seseorang yang bertubuh tinggi.
“Dari awal, saya sudah meminta Yamaha untuk motor yang lebih kecil karena yang saya naiki sampai sekarang terlalu besar bagi saya,” kata Vinales kepada motoGP.com.
Baca Juga: Maverick Vinales: “Sekarang, Yamaha Cukup Kuat Untuk Memenangkan Gelar”
“Saya ingat bahwa saya pas sekali dengan Suzuki dan saya bisa mencapai banyak hal, sementara dengan M1 saya merasa terlalu banyak perbedaan.
“Sulit untuk mengubah motor secara keseluruhan, tetapi jika kita mempertimbangkan mesin, beberapa detail dan beberapa hal dari aerodinamika, saya pikir perbedaannya bisa sangat penting.”
Vinales memasuki musim 2019 dengan nomor balap baru – 12 menggantikan 25 – dan seorang kepala kru baru, dengan Esteban Garcia dibawa menggantikan Ramon Forcada.
Julian Simon yang merupakan mantan juara 125cc juga sekarang bekerja sebagai pelatih pembalapnya.
Tetapi Vinales mengakui kepergian Forcada, yang diumumkan pertengahan musim dan menyebabkan keretakan yang mencolok antara keduanya, bisa ditangani dengan lebih baik.
“Ketika diketahui bahwa Ramon Forcada tidak akan bekerja dengan saya lagi, beberapa hal tidak berjalan dengan baik,” tambahnya.
“Diasumsikan bahwa keputusan itu milik saya, tetapi saya tidak dapat secara sepihak memutuskan itu. Itu adalah keputusan yang diambil dengan Yamaha. Ketegangan yang kami alami tidak perlu diperluas.
“Secara teknis, sangat sulit untuk menemukan seseorang yang lebih baik darinya, tetapi saya dipandang sebagai satu-satunya yang bertanggung jawab untuk kepergiannya dan tidak seperti itu. Itu membuat kami memiliki waktu yang buruk. ”
Vinales juga telah bersumpah untuk lebih ngotot dengan permintaan teknisnya, menyusul berakhirnya musim 2018 yang mengecewakan di Phillip Island.
“Pada awal 2018, saya seharusnya lebih meyakinkan dengan keputusan teknis, misalnya, ketika saya diminta untuk mencoba mesin 2016 lagi,” ungkap pembalap Spanyol itu.
“Saya tidak cukup keras kepala dan saya membayarnya dengan mahal.”
Baca Juga: Marc Marquez Tanggapi Pergantian Nomor Balap Vinales
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi autos.id.