7.000 hingga 10.000 botol bekas oli yang dihasilkan sebagai limbah dari 16 jaringan AHASS setiap bulannya, dimanfaatkan untuk kegiatan sosial.
Jakarta, Autos.id – Setiap perkembangan industri tentu seiring dengan meningkatnya limbah yang dihasilkan. Pun demikian dengan industri otomotif yang dialami oleh PT. Wahanaartha Ritelindo yang menjadi bagian dari Wahana Group selaku jaringan dealer resmi Honda di Indonesia.
“Memiliki 16 outlet resmi AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) tak hanya menguntungkan dari segi bisnis semata, namun juga menjadi penghasil limbah bengkel berupa botol bekas oli”
Memiliki 16 outlet resmi AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) tak hanya menguntungkan dari segi bisnis semata, namun juga menjadi penghasil limbah bengkel berupa botol bekas oli. Namun limbah oli ini dimanfaatkan untuk kegiatan sosial Yayasan Wahana Artha (YWA).
Berbagai Kegiatan Sosial Yayasan Wahana
Dari 16 outlet AHASS yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta Tangerang setiap bulan menghasilkan limbah oli 7.000-10.000 botol. Jumlah limbah botol bekas oli sebanyak ini perlu penanganan yang baik sehingga tidak merusak lingkungan sekitar AHASS berada.
Menyentuh Seluruh Lapisan Masyarakat
Guna mengontrol limbah hal ini, Yayasan Wahanaartha menjual sisal botol oli pada pengepul dan hasilnya diiperuntukkan kegiatan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. “Menghindari pencemaran lingkungan sekitar bengkel, kami akhirnya mengumpulkannya lalu menjual kepada pengepul. Dengan cara ini, banyak kegiatan sosial positif yang dapat kami lakukan untuk masyarakat yang membutuhkan,” papar Group Head of External Affairs Wahana, Harmina Montang.
Hasil dari Menjual Botol Oli Bekas
Ia menambahkan, program yang berjalan sejak 2010 silam ini, hingga kini mampu membantu kegiatan sosial yang lainnya. Hal itu sejalan dengan tiga fokus kegiatan sosial Yayasan Wahana Artha sejak 2012. “Selain lingkungan, kami juga fokus dibidang kesehatan dan lingkungan seperti kegiatan rumah sehat wahana dan pembangunan laboratorium Honda untuk bidang pendidikan,” tambah Harmina.
