Last updated on 15 April, 2016
Jakarta, Autos.id – Ketika ingin memutuskan membeli mobil Eropa dalam kondisi bekas pakai alias seken, terkandang Anda susah menentukan mobil seperti apa yang layak dibeli atau tidak. Alih-alih mendapat mobil dengan harga miring ternyata biaya untuk perawatannya jauh lebih tinggi.
Mahalnya biaya perawatan mobil Eropa seperti BMW memang membuat sebagian orang menghindari membeli mobil bekasnya. Padahal menurut Asido Regazzoni,harga mobil bekas BMW yang jatuh malah menguntungkan. “Karena kita bisa dapat mobil berkualitas dengan harga miring,” papar dia.
Pembina dari BMWCCI (BMW Car Club Indonesia) Chapter Jakarta itu menyebut kalau anggapan suku cadang BMW mahal sebenarnya persepsi yang salah. “Banyak pemasok suku cadang OEM BMW yang juga menjual produknya dengan merek mereka di pasar after market. Harganya jauh lebih murah dari suku cadang OEM dari bengkel resmi,” ucap Asido. Part-part seperti inilah yang bisa dipilih para pemilik mobil BMW yang butuh mengganti suku cadang.
Sementara bagi yang baru akan mencari mobil bekas BMW, Asido wanti-wanti untuk tidak tergiur mobil BMW dengan harga sangat miring. “Tidak ada barang bagus dengan harga miring, kalau selama harganya wajar dengan harga pasaran itu masih masuk akal. Dan sisakan dana sekitar Rp 10 juta untuk perbaikan setelah membeli,” kata dia.
Jangan Tergiur Harga Murah
Selama proses hunting mobil bekas BMW, yang perlu diperhatikan pertama kali adalah bagian mesin. “Yang penting mesin sehat, elektrikal aman. Kalau bodi dan kaki-kaki masih mudah untuk diperbaiki dan murah serta banyak yang bisa,” kata dia.
Kalau masih ragu, pria ini menyarankan untuk gabung dengan komunitas BMW baik yang official seperti BMWCCI atau komunitas BMW independent lainnya. “Karena di komunitas bisa tahu mana bengkel yang sudah partner dengan kami. Dan komunitas biasanya juga sudah joint dengan importir sparepart. Jadi kalaupun tidak ada bisa pesan langsung dari Jerman,” tukasnya.
